Kamis, 24 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Komunikasi


Zaman sekarang ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi sudah sangat berkembang , salah satu nya adalah handphone. handpone / smart phone adalah hasil dari berkembang nya ilmu pengetahuan teknologi yang digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi melain kan banyak hal. akan tetapi sekarang banyak anak yang di bawah umur, yang sudah di berikan hadphonr/ smart phone oleh orang tua nya, sehingga anak tersebut menjadi kurang aktif untuk bermain bersama teman nya karena dia hanyak asik memainkan handphone / smart phone. oleh sebab itu orang tua harus berperan aktif dalam membibing anak nya . sehingga walaupun ilmu pengetahuan teknolgi dan komunikasi sudah sangat berkembang bisa di terima dengan anak dalam keadaan seimbang dengan aktifitas yang lain nya.

Agama Dan Masyarakat


Banyak sekali suku suku dan adat istiadat di indonesia, sehingga banyak perbedaan tentang agama dan masyarakat di setiap wilayah indonesia. walaupun banyak agama yang berbeda di indonesia akan tetapi semua menyembah kepada Tuhan YME, walaupun dengan cara yang berbeda beda di  setiap adat, wilayah ataupun masyarakat nya. Oleh sebab itu kita tidak boleh membeda bedakan mereka yang beragama lain,dan sebaiknya kita harus saling menghormati kepada sesama masyarakat indonesia.

Masyarakat Pedesaan Dan Masyarakat Perkotaan


Banyak masyarakat perkotaan yang pada umum nya beranggapan bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang rendah , walau pun demikian sebenar nya hidup di desa tidak lah semudah yang mereka pikirkan . seperi harus berjalan jauh untuk pergi ke pasar di karenakan minim nya kendaraan yang ada. bahkan ada yang harus menyebrangi sungai yang besar hanya untuk bersekolah .
Jadi sebenar nya untuk ukuran semangat dan kemauan yang tinggi , masyarakat pedesaab lahh yanng paling unggul dari pada masyarakat pedesaan. oleh sebab itu sebaik nya masyarakat perkotaan harus belajar tentang semangat dan kemauan yang tinggi dari masyarakat pedesaan.

Agama dan Masyarakat


( masyarakat adat dayak losarang )

(Contoh kasus)

Jangan Paksa Mereka Pilih Agama

Selain tak mencantumkan agama atau dituliskan beragama "lainnya" di KTP, sebagian masyarakat adat juga mengaku mengalami hambatan dalam mendapatkan akses fasilitas publik. Sesepuh masyarakat adat Merapu, Sumba Barat, NTT, Elmawo Mudde (70-an tahun) menceritakan, anak-anaknya sempat mengalami kesulitan saat akan masuk ke sekolah.

Persyaratan memasuki pendidikan formal, menyertakan akte kelahiran dan surat baptis (bagi yang beragama Nasrani). "Anak-anak tidak punya pilihan, karena harus sekolah. Jadi tipu diri, dipaksa pilih agama supaya bisa sekolah. Sama juga kalau mau jadi PNS (pegawai negeri sipil)," kata Elma, yang biasa disapa Mama, yang dijumpai saat menghadiri Seren Taun 2008 di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.

Steering Committee Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI) Emmy Sahertian mengatakan, selain kesulitan saat akan mengurus KTP, sejumlah masyarakat adat juga memilih untuk membuat akte kelahiran di luar nikah bagi anaknya. Sebab, pernikahan yang dilakukan secara adat menurut kepercayaan yang mereka anut, tak dicatatkan secara legal di catatan sipil.

Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Komunikasi



(contoh kasus)

Perlu Dikembangkan Ilmu Komunikasi Khas Indonesia

DEPOK, KOMPAS.com - Pakar Komunikasi Alwi Dahlan mengatakan, ilmu komunikasi perlu "dibumikan" agar dalam perkembangannya ilmu tersebut menjadi khas Indonesia. Hal itu diungkapkannya dalam Konferensi Nasional Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP-UI) di Depok, Rabu (9/11/2011).

"Belum ada yang mengembangkan teori komunikasi khas Indonesia, ini perlu mendapatkan perhatian," kata Alwi.

Menurutnya, teori-teori komunikasi yang ada saat ini banyak berasal dari barat dan belum bisa membumi di Indonesia karena terbentur budaya dan keragaman etnik di Indonesia.

"Banyak riset dan teori komunikasi yang dikembangkan mengacu kepada teori barat yang tentunya tak sesuai kondisi Indonesia," ungkap Menteri Penerangan era Presiden Soeharto (Maret-21 Mei 1998) tersebut.    Alwi mengatakan, teori komunikasi model barat tidak membantu pemahaman tentang masalah komunikasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Namun, ia mengingatkan, teori barat juga penting sebagai dasar ilmu komunikasi saja, bukan yang utama.

"Teori komunikasi khas Indonesia juga perlu dikembangkan," ujarnya.

Selain itu, kata Alwi, perlu digali teori-teori komunikasi khas Indonesia agar kemajuan ilmu komunikasi terus berkembang sesuai dengan budaya dan keanekaragaman etnik di Indonesia. Ia mencontohkan, tidak ada yang bisa menjelaskan dalam teori komunikasi tentang adanya tawuran atau kekerasan yang terjadi di Indonesia, padahal komunikasi bisa menjawab semua ini.

Selain itu, saat ingar bingar reshuffle kabinet yang baru lalu dimana para wartawan sibuk mencari sumber berita dan siapa yang didengar oleh presiden dalam menentukan kabinet.

"Seharusnya ini bisa dijelaskan melalui ilmu komunikasi khas Indonesia," kata Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP UI tersebut.

Tantangan

Sementara itu, pengamat komunikasi UI Sasa Juarsa Senjaya mengatakan, banyak komunikasi-komunikasi khas daerah di Indonesia yang bisa dikembangkan oleh ilmu komunikasi. Pengembangan ilmu komunikasi khas Indonesia merupakan tantangan bagi dunia ilmu komunikasi itu sendiri agar berkembang sesuai dengan zamannya. Sebagai tahap awal, yang perlu dilakukan adalah melakukan sintesa hasil skripsi, tesis, ataupun disertasi ilmu komunikasi untuk selanjutnya dilakukan identifikasi mana yang menarik dan bisa dikembangkan.      "Kita bisa melakukan modifikasi yang ada dan didorong menjadi teori dari perspektif daerah," katanya.

Pengamat komunikasi UI lainnya, Effendi Gazali mengatakan, belum adanya teori komunikasi khas Indonesia merupakan kesalahan para ilmuwan ilmu komunikasi sendiri karena tidak adanya komunikasi antar para sarjana ilmu komunikasi.

"Mudah-mudahan dengan adanya konferensi komunikasi nasional ini membuka kita untuk melakukan kajian demi pengembangan ilmu komunikasi yang khas Indonesia," katanya.

Namun, ia mengharapjan, jangan ada dikotomi antara teori komunikasi dari Asia dan barat. Sebab, menurutnya, apa yang terjadi di Amerika Selatan mirip dengan apa yang ada di Indoensia.

"Budayanya hampir mirip, lihat saja telenovela dari Amerika Selatan juga disukai di Indonesia," ujar Effendi.

Sumber : Kompas.com

Opini saya :

Sebaiknya komunikasi khas daerah di indonesia harus di kembang kan. mengingat di indonesia bnyak daerah yang tidak mngerti dengan komunikasi dengan  menggunakan teori barat. oleh sebab itu Ilmu komnikasi khas indonesia perlu di kembangkan.

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan



(contoh kasus)

Tak Mudah Bangun Rumah Murah di Perkotaan

JAKARTA, KOMPAS.com — Membangun rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di lahan perkotaan diakui tidak mudah. Pembangunan permukiman ini terkendala beberapa hal yang menjadi masalah utama.

Menurut Hari Ganie, Ketua Bidang Perkotaan dan Permukiman Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP), ada lima masalah utama dalam penyediaan permukiman di perkotaan. Pertama, masalah ketersediaan lahan. Menurut Hari, lahan untuk bangunan perumahan diketahui semakin sempit, harga lahan di perkotaan juga mahal bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Yang kedua adalah masalah infrastruktur pendukung lokasi permukiman. Infrastruktur yang dibutuhkan baik secara makro maupun mikro, yang menghubungkan lokasi tempat tinggal, pusat kerja, dan pusat ekonomi.

Masalah ketiga, mengenai keterjangkauan daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.

Menurut Hari, umumnya masyarakat mengandalkan fasilitas perbankan kredit perumahan rakyat (KPR) untuk membeli rumah. "Sekitar 85 persen masyarakat ini membeli rumah dengan mengandalkan KPR, mereka tidak punya akses sebelum mendapatkan dana subsidi," jelas Hari.

Masalah keempat terkait biaya pembangunan rumah yang mahal. Pembiayaan pembangunan ini salah satunya karena biaya perizinan pendirian rumah yang mahal. Masalah kelima mengenai kebijakan pemerintah yang belum berpihak pada kebijakan memberikan hunian yang baik bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Adalah kewajiban utama pemerintah untuk memenuhi kebutuhan papan rakyatnya. Oleh karena itu, kata Hari, keterlibatan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta stakeholder terkait perlu disinergikan. (Natalia Ririh)

sumber : kompas.com


Opini saya :
Memang ada banyak faktor yang mempengaruhi mahal nya penyedian pemukiman di kota , oleh karena itu ada beberapa warga pedesaan yang mengadu nasib ke kota dan tidak mampu mebeli rumah dan akhir nya tinggal di jalan.